CERPEN
Nina
dan Kacu
Narator:
Nina adalah seorang gadis yang ceria dan baik hati, tahun ini dia baru menjadi
seorang mahasiswi. Akhir-akhir ini ia sering gelisah, ia tampak murung. Di
teras belakang rumah, Nina mengungkapkan isi hatinya kepada Kacu seekor katak albino
berwarna kuning peliharaannya yang sudah dimilikinya sejak 3 (tiga) tahun
terakhir ini. Kacu tampak sedang bermain di dalam box kaca.
Nina:
Kacu, kamu tahu tidak sekarang aku sedang sedih sekali. Masa aku punya pacar,
serasa gak punya pacar!
Kacu:
(mondar-mandir kiri dan kanan)
Nina:
Aku baru jadian sama dia setelah ospek kampus, Cu. Dia baik sekali, dia sangat
nyambung kalau aku ajak ngobrol, dan dia juga sangat lucu seperti kamu.
Kacu:
( masih mondar-mandir kiri dan kanan)
Nina:
Awalnya aku senang banget dia mendekatiku. Apalagi setelah selesai ospek,
tiba-tiba dia mengatakan bahwa dia menyayangiku. Aku sempat kaget, karena kami
baru kenal beberapa hari saja.
Kacu:
(loncat-loncat)
Nina:
Rasa bahagiaku makin bertambah saat dia memegang tanganku dan bertanya apakah
aku mau menjadi kekasihnya. Aku hampir menangis, Cu! Meski baru kenal, aku
merasa sangat nyaman saat bersama dengan dirinya. Maka dari itu, aku menjawab
bersedia jadi kekasihnya. Entah kenapa perasaan ini sangat dalam padahal dia
orang baru dalam hidupku.
Kacu:
(tetap loncat-loncat)
Nina:
Tapi sekarang apa? Dia kini pergi meninggalkanku begitu saja! Apa sih
maksudnya? Tega sekali mempermainkan perasaanku. Saat hari pertama kuliah dia
sudah tidak ada, sudah ku cari keliling kampus juga tidak ketemu. Kuhubungi
nomor handphonenya juga tidak tersambung. Kemana dia? Kemana dia?!
Nina:
Kacu!!!!! Dari tadi kamu hanya mondar-mandir, loncat-loncat gak jelas! Dengerin
aku gak sih? DIAM!! (agak berteriak dan tiba-tiba meneteskan air mata)
Kacu:
(mulai diam)
Narator:
Kacu hanya berkata dalam hati.
Kacu:
Nin, aku mendengar ceritamu. Aku juga mengerti perasaanmu, sangat mengerti.
Tahukah kamu bahwa saat kamu bersedih, akupun ikut bersedih. Jangan menangis Nin!
Aku mohon jangan menangis. Andai saja aku bisa mengulang waktu dan memperbaiki
semuanya. Andaikan aku tidak masuk dalam hidupmu saat itu pasti kamu takkan
bersedih seperti ini. Maafkan aku Nin.. Aku tak bermaksud untuk menyakiti
hatimu. Aku hanya ingin mencoba mengungkapkan perasaan yang telah kupendam
kepadamu selama 3 (tiga) tahun ini. Sejak pertama kali kamu memilihku di pet shop saat itu, lalu kamu menjaga dan
merawatku dengan sepenuh hati, aku mulai menyayangi bahkan mencintaimu.
Saat
peri memberikan kesempatan untukku menjadi manusia selama 1 (satu) minggu
sebagai hadiah ulang tahunku, aku langsung menyetujuinya. Aku ingin bisa
langsung berbicara denganmu sebagai manusia, tidak seperti katak saat ini. Kamu
memang gadis yang baik Nin, aku bisa merasakannya. Kamu selalu membantuku saat
ospek di kampus, kamu selalu membelaku di depan senior ketika mereka
mencari-cari kesalahanku. Aku sangat bahagia saat aku bisa memegang tanganmu
bahkan bisa mengungkapkan perasaanku kepadamu dan kamu pun ternyata memiliki
perasaan yang sama denganku. Hari itu bukan hanya hari bahagia, tetapi juga
hari tersedih dalam hidupku, karena keesokan harinya kamu tak akan bisa
melihatku sebagai manusia lagi, tetapi hanya sebagai katak albino berwarna
kuning peliharaanmu.
Maafkan
aku Nina, aku hanya memikirkan diriku sendiri. Sekarang kamu berpikir bahwa aku
meninggalkanmu begitu saja. Aku di sini Nin, bersamamu. Tapi, aku hanya bisa
menatapmu, aku hanya bisa loncat-loncat untuk menghiburmu, tanganku tak bisa
menyentuh pipimu yang penuh akan air mata itu. Seharusnya aku sadar bahwa kita
berbeda Nin dan kamu pantas mendapatkan lelaki yang lain, bukan aku! Maafkan
aku Nin karena telah merampas keceriannmu, maafkan aku.
-SELESAI-
Komentar
Posting Komentar