Dear
Yaya,
Banyak hal yang telah dilalui. Membentuk
pemikiran, karakter, dan hati. Terkadang atau justru sering, yang tidak
dikehendaki atau yang tidak disukai terjadi dalam hidup ini. Menyerah atau
bertahan menjadi sebuah pilihan. Masalah tidak pernah berhenti. Semakin hari
malah semakin menjadi. Kesulitan selalu ada, seperti tidak ingin memberi
kesempatan bernafas lega.
Ada manusia yang terluka, tanpa perlu
bercerita. Berjuang melakukan yang terbaik dalam diam, penuh tetes air mata. Yaya..
dalam deretan huruf tersusun makna. Yang selama ini menjadi pelampiasan emosi
jiwa. Selamat hari lahir, ya! Terima kasih untuk tetap bertahan, mencoba
mengalahkan keegoisan. Tak apa, bila hidup memberi duka. Tak apa, bila manusia
lain memberi luka. Semua akan sia-sia mencoba menyakitimu, apabila kau tahu
jalan mana yang harus kamu pilih.
Terima kasih untukmu, karena telah
banyak memilih untuk dewasa. Terima kasih untukmu yang mencari jawaban atas
segala permasalahan ke sumber yang tepat. Terima kasih sudah mau mengalah atas
banyak hal. Terima kasih mau memilih yang benar meski sulit.
Ku tahu, kita ini sebenarnya lemah. Tidak
akan mampu melewati persoalan sendirian. Tidak akan bisa mengobati luka tanpa
pertolongan. Disaat kita berada di titik terendah itu, kita rasakan bahwa Tuhan
itu setia. Allah hadir menolong, mengangkat kita yang tidak sanggup lagi untuk
berdiri. Betapa kita harus bersyukur. Bahwa dalam setiap doa, Tuhan mendengar. Tidak
pernah lelah untuk menjaga kita yang rapuh. Kita ini memang lemah, tetapi Allah
Bapa yang memberi kekuatan.
Terima kasih Yaya.. sudah memilih
respon yang benar. Ketika kamu mau, meski itu sulit, maka Tuhan-lah yang
memampukan. Yaya.. tetaplah tersenyum meski dunia memaksamu menangis. Jangan biarkan
apimu padam. Lakukan yang menjadi tugas dan tanggung jawabmu dan serahkan semua
kepada Penciptamu. Teruskanlah perjuangan ini sampai pertandinganmu selesai. Hingga
kamu menerima mahkota yang telah dijanjikan oleh Tuhanmu dan menjadi anggota
Kerajaan-Nya. Kuatkanlah hatimu. Tuhan Yesus sayang padamu. Roh Kudus
membimbingmu. Jangan takut!
Komentar
Posting Komentar