Langsung ke konten utama

Surat Untuk Yaya


Dear Yaya,

Banyak hal yang telah dilalui. Membentuk pemikiran, karakter, dan hati. Terkadang atau justru sering, yang tidak dikehendaki atau yang tidak disukai terjadi dalam hidup ini. Menyerah atau bertahan menjadi sebuah pilihan. Masalah tidak pernah berhenti. Semakin hari malah semakin menjadi. Kesulitan selalu ada, seperti tidak ingin memberi kesempatan bernafas lega. 

Ada manusia yang terluka, tanpa perlu bercerita. Berjuang melakukan yang terbaik dalam diam, penuh tetes air mata. Yaya.. dalam deretan huruf tersusun makna. Yang selama ini menjadi pelampiasan emosi jiwa. Selamat hari lahir, ya! Terima kasih untuk tetap bertahan, mencoba mengalahkan keegoisan. Tak apa, bila hidup memberi duka. Tak apa, bila manusia lain memberi luka. Semua akan sia-sia mencoba menyakitimu, apabila kau tahu jalan mana yang harus kamu pilih. 

Terima kasih untukmu, karena telah banyak memilih untuk dewasa. Terima kasih untukmu yang mencari jawaban atas segala permasalahan ke sumber yang tepat. Terima kasih sudah mau mengalah atas banyak hal. Terima kasih mau memilih yang benar meski sulit.

Ku tahu, kita ini sebenarnya lemah. Tidak akan mampu melewati persoalan sendirian. Tidak akan bisa mengobati luka tanpa pertolongan. Disaat kita berada di titik terendah itu, kita rasakan bahwa Tuhan itu setia. Allah hadir menolong, mengangkat kita yang tidak sanggup lagi untuk berdiri. Betapa kita harus bersyukur. Bahwa dalam setiap doa, Tuhan mendengar. Tidak pernah lelah untuk menjaga kita yang rapuh. Kita ini memang lemah, tetapi Allah Bapa yang memberi kekuatan. 

Terima kasih Yaya.. sudah memilih respon yang benar. Ketika kamu mau, meski itu sulit, maka Tuhan-lah yang memampukan. Yaya.. tetaplah tersenyum meski dunia memaksamu menangis. Jangan biarkan apimu padam. Lakukan yang menjadi tugas dan tanggung jawabmu dan serahkan semua kepada Penciptamu. Teruskanlah perjuangan ini sampai pertandinganmu selesai. Hingga kamu menerima mahkota yang telah dijanjikan oleh Tuhanmu dan menjadi anggota Kerajaan-Nya. Kuatkanlah hatimu. Tuhan Yesus sayang padamu. Roh Kudus membimbingmu. Jangan takut!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RENUNGAN 4

RENUNGAN   Tempat & tanggal        : Student’s Fellowship UPH, Jumat 8 Februari 2013 Nama Pengkhotbah      : Andry Panjaitan Bahan Bacaan              : Kisah Para Rasul 13: 22, 36 Ringkasan Khotbah: Allah tidak sembarangan memilih Daud sebagai raja atas bangsa Israel. Daud merupakan orang yang berkenan di hati Tuhan. Daud melakukan kehendak Allah sampai akhir hidupnya, pribadi Daud dipilih Allah hingga akhirnya Daud menyelesaikan tugasnya di dunia. Apa yang membuat Allah berkenan kepada Daud? Nama Daud memiliki arti yaitu orang yang dikasihi Allah. Ia merupakan anak bungsu, anak Isai dari suku Yehuda. Sepanjang hidupnya, Daud memiliki 8 (delapan) orang istri. Daud juga dikenal sebagai prajurit yang gagah berani, seorang negarawan, dan merupakan raja kedua atas bangsa Israel setelah Saul. Daud juga merupakan penyair dan pemain musik, dia juga seoran...

Apa Kabar

Apa kabar?  Sebuah pertanyaan yang tak kusangka kini menjadi sulit untuk kujawab Aku yang berusaha untuk tetap terlihat kuat, namun nyatanya setengah mati untuk bertahan hidup Oh, ternyata ini rasanya kehilangan..  Aku seperti tercekik Menjadi sesak, sulit untuk bernafas Hingga hampir satu tahun berlalu, air mata terus mengalir tanpa henti Aku kesulitan untuk sekedar tidur Malam hingga pagi menjelang seperti waktu yang mencekam untukku..  Apa kabar?  Seperti sebuah tembok bagiku..  Kamu di mana saat aku ketakutan?  Kamu di mana saat aku menangis pilu?  Aku sendirian mencoba bertahan Melewati masa sulitku..  Maafkan aku, ternyata berharap lebih..  Ternyata hanya rasa kecewa bila berharap pada manusia Tak apa, memang begitu nyatanya..  Aku melihat dan merasakan perihku semakin dalam Apa kabar?  Tanyamu padaku..  Masih ingin kau tahu sungguh kabarku? 

Karena Kasih-Mu

Bapaku di Sorga.. Tuhan, aku berterima kasih sebab kasih-Mu membuatku sadar bahwa aku bisa bertahan hingga saat ini hanya karena Engkau..  Aku sesungguhnya tidak akan sanggup bertahan menjalani hidup ini, tanpa Tuhan yang menolongku.. Tuhanku.. Penderitaan yang kualami, semakin membuatku berpikir bahwa aku tidak apa-apanya Aku hanya manusia yang sangat lemah dan tidak berdaya Sungguh Tuhan.. Aku menangis setiap hari, aku bersedih setiap waktu Tetapi Engkau tetap sabar menghadapiku.. Aku tidak bisa mengandalkan kekuatan manusia Aku ingin selalu ingat bahwa Tuhanlah yang sanggup menolongku.. Hanya Tuhan yang bisa kupercaya Hanya kepada Tuhan, aku berharap.. Ketika aku sakit dan tidak berdaya Ketika kehidupan ini seolah runtuh Aku di titik ingin berhenti, hanya Tuhan yang mengerti Di saat manusia lain menghakimiku, Tuhan yang menjadi pembelaku.. Bagaimana aku bisa bertahan sendiri? Tak akan mungkin Tuhanku yang menjagaku, memelukku dengan hangat Di saat semua orang...