Langsung ke konten utama

RENUNGAN 4



RENUNGAN
 
Tempat & tanggal       : Student’s Fellowship UPH, Jumat 8 Februari 2013
Nama Pengkhotbah     : Andry Panjaitan
Bahan Bacaan             : Kisah Para Rasul 13: 22, 36

Ringkasan Khotbah:
Allah tidak sembarangan memilih Daud sebagai raja atas bangsa Israel. Daud merupakan orang yang berkenan di hati Tuhan. Daud melakukan kehendak Allah sampai akhir hidupnya, pribadi Daud dipilih Allah hingga akhirnya Daud menyelesaikan tugasnya di dunia. Apa yang membuat Allah berkenan kepada Daud?
Nama Daud memiliki arti yaitu orang yang dikasihi Allah. Ia merupakan anak bungsu, anak Isai dari suku Yehuda. Sepanjang hidupnya, Daud memiliki 8 (delapan) orang istri. Daud juga dikenal sebagai prajurit yang gagah berani, seorang negarawan, dan merupakan raja kedua atas bangsa Israel setelah Saul. Daud juga merupakan penyair dan pemain musik, dia juga seorang sahabatyang baik. Tapi, apa karena profil atau latar belakang yang baik itukah Allah berkenan kepada Daud? Kita perlu mengingat, bahwa Daud pun pernah jatuh ke dalam dosa. Dosa Daud yaitu adalah mengingini istri orang lain (Uria) dan ‘melaksanakan’ keinginannya lalu ia juga merencanakan untuk membunuh Uria karena gagal menutupi dosanya.
            Daud dipilih Tuhan bukan karena perawakan atau profilnya. Tapi karena Tuhan melihat hati, karena hati memancarkan kehidupan. Tuhan melihat di dalam hati dan detak jantung. Daud memiliki hati dan detak jantung yang sama dengan diri-Nya, itulah yang membuat Tuhan berkenan kepada Daud. Tuhan mengasihi Daud, hati Daud juga mengasihi Allah. Daud bergaul baik dengan Allah. Seperti yang ada dalam Mazmur 25:14 “Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.” Tuhan bergaul karib dengan mereka yang takut akan Dia. Daud juga memiliki keintiman dengan Tuhan. Daud melakukan apa yang dikehendaki Tuhan. Daud juga memiliki hati yang lembut, hati hamba, dan hati yang mau dibentuk Allah.
            Bagaimana dengan kita? Bagaimana cara supaya kita berkenan di hadapan Tuhan dan menjadi dekat dengan Tuhan? Tidak cukup dengan membaca atau melakukan Firman Tuhan, tapi juga melakukan Firman Allah. Pastikan diri kita mengasihi orang tua dan orang-orang di sekitar kita

Refleksi Pribadi:
Saya ingin sekali seperti Daud, yang mana Tuhan berkenan atas dirinya. Saya sebagai manusia menyadari bahwa saya juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Dan saya percaya Tuhan mengasihi saya bukan karena latar belakang hidup saya. Namun, saya yakin dengan segala kekurangan dalam diri saya, Tuhan tetap mengasihi saya karena Dia adalah Allah yang penuh dengan kasih. Maka dari itu, karena saya sudah dikasihi oleh Allah, saya juga ingin mengasihi Allah dengan segenap hati dan jiwa saya. Saya ingin sekali memperbaiki diri untuk lebih dekat dengan Allah. Yang mana terkadang saat teduh saya ada yang tidak saya lakukan karena kelelahan atau kemalasan, saya ingin sekali perbaiki. Saya ingin selain membaca dan merenungkan Firman Tuhan, saya juga melalukan Firman Tuhan dalam kehidupan saya. Semua itu saya ingin lakukan untuk memuji dan nama Tuhan sebagai ungkapan syukur saya karena Allah telah mengasihi saya. Saya juga ingin belajar untuk mengasihi orang lain seperti saya mengasihi diri saya sendiri, meskipun itu sulit. 


GOD BLESS!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Kabar

Apa kabar?  Sebuah pertanyaan yang tak kusangka kini menjadi sulit untuk kujawab Aku yang berusaha untuk tetap terlihat kuat, namun nyatanya setengah mati untuk bertahan hidup Oh, ternyata ini rasanya kehilangan..  Aku seperti tercekik Menjadi sesak, sulit untuk bernafas Hingga hampir satu tahun berlalu, air mata terus mengalir tanpa henti Aku kesulitan untuk sekedar tidur Malam hingga pagi menjelang seperti waktu yang mencekam untukku..  Apa kabar?  Seperti sebuah tembok bagiku..  Kamu di mana saat aku ketakutan?  Kamu di mana saat aku menangis pilu?  Aku sendirian mencoba bertahan Melewati masa sulitku..  Maafkan aku, ternyata berharap lebih..  Ternyata hanya rasa kecewa bila berharap pada manusia Tak apa, memang begitu nyatanya..  Aku melihat dan merasakan perihku semakin dalam Apa kabar?  Tanyamu padaku..  Masih ingin kau tahu sungguh kabarku? 

Karena Kasih-Mu

Bapaku di Sorga.. Tuhan, aku berterima kasih sebab kasih-Mu membuatku sadar bahwa aku bisa bertahan hingga saat ini hanya karena Engkau..  Aku sesungguhnya tidak akan sanggup bertahan menjalani hidup ini, tanpa Tuhan yang menolongku.. Tuhanku.. Penderitaan yang kualami, semakin membuatku berpikir bahwa aku tidak apa-apanya Aku hanya manusia yang sangat lemah dan tidak berdaya Sungguh Tuhan.. Aku menangis setiap hari, aku bersedih setiap waktu Tetapi Engkau tetap sabar menghadapiku.. Aku tidak bisa mengandalkan kekuatan manusia Aku ingin selalu ingat bahwa Tuhanlah yang sanggup menolongku.. Hanya Tuhan yang bisa kupercaya Hanya kepada Tuhan, aku berharap.. Ketika aku sakit dan tidak berdaya Ketika kehidupan ini seolah runtuh Aku di titik ingin berhenti, hanya Tuhan yang mengerti Di saat manusia lain menghakimiku, Tuhan yang menjadi pembelaku.. Bagaimana aku bisa bertahan sendiri? Tak akan mungkin Tuhanku yang menjagaku, memelukku dengan hangat Di saat semua orang...