RENUNGAN
Tempat & tanggal :
Sunday
Chapel UPH, Minggu 24 Februari 2013
Nama Pengkhotbah :
Ev.
Emil Salim
Bahan Bacaan :
Ezra
2
Ringkasan Khotbah:
Kehidupan itu memang rumit. Hidup di dalam sebuah kota
juga sering sekali menjebak. Kebanyakan kota dibangun hanya infrastrukturnya
saja. Sedangkan pembangunan moral masyarakatnya kurang. Membangun sebuah kota
yang pertama-tama yang sebenarnya adalah pembangunan jiwa. Di dalam kehidupan
orang-orang yang baru dari pembuangan, pembangunan jiwa melalui ibadah
merupakan sesuatu yang sentral bagi hidup mereka. Seharusnya kita menempatkan
ibadah sebagai sesuatu yang sentral bagi kehidupan kita. Jika kita ingin
menempatkan Allah dalam kehidupan kita, apakah kita sendiri telah menjadikan
Allah sebagai sentral dalam kehidupan kita? Mari di dalam kehidupan kita, kita
membangun kehidupan dengan menempatkan Allah sebagai sentral
dalam kehidupan.
Kadang-kadang orang masuk dalam kehidupan yang penuh
kesedihan karena perbuatan mereka sendiri. Dosa membuat orang jatuh. Banyak
hamba Tuhan yang mengalaminya. Tapi terkadang juga bukan karena kesalahan
sendiri, tapi karena situasi yang menimpa kepada kita. Kita dipanggil Allah
dalam pemulihan. Allah memberikan pengampunan dan pemulihan kepada kita.
Seberapapun luka kita, Allah memanggil kita. Dalam pemulihan Allah memberikan
kesempatan kedua kepada kita.
Refleksi Pribadi:
Saya
sebagai manusia biasa sangat ingin menjadikan Allah sebagai sentral dalam
kehidupan saya. Mungkin terkadang ada kalanya saat teduh saya, saya korbankan
untuk hal-hal lain. Saya terkadang terlalu mementingkan kuliah saja. Saya
kurang menjadikan Allah sebagai sentral dalam hidup saya.
Allah
telah memberikan segala sesuatu yang terbaik bagi kehidupan saya. Bahkan Yesus
Kristus telah menebus semua dosa-dosa saya. Sebagai ungkapan syukur saya, saya
ingin sekali menjadikan Allah sebagai sentral dalam kehidupan saya. Dengan
segala kekurangan dan keterbatasan saya sebagai seorang manusia, saya percaya
dengan hidup menjadikan Allah sebagai sentral, saya akan menjadi manusia yang
kelak akan berhasil. Saya tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan saya sendiri.
Saya percaya dengan hidup mengandalkan Allah, segala usaha saya tidak akan
sia-sia.
Komentar
Posting Komentar