Langsung ke konten utama

RENUNGAN KRISTEN (9)



RENUNGAN KRISTEN 
 
Tempat & tanggal       : Sunday Chapel UPH, Minggu, 17 Maret 2013
Nama Pengkhotbah     : Ev. Emil Salim, Ph.D
Bahan Bacaan             : Markus 11:1-11

Ringkasan Khotbah:
Pada masa itu, bangsa Romawi menguasai Yerusalem. Orang-orang Yahudi di Yerusalem harus membayar upeti, pajak kepada kerajaan Romawi. Raja Romawi adalah salah satu raja yang penting dan salah satu contoh raja yang menindas kerajaannya sendiri. Ada penindasan politik pada waktu itu, orang-orang lemah tidak memiliki suara apa-apa, terjadi juga penindasan ekonomi. Orang-orang miskin harus bekerja kepada mereka, pajak dibuat sangat tinggi. Selain itu, ada pengesahan dari kelompok agama. Hal inilah yang menjadi kebobrokan Yerusalem, karena yang mengesahkannya adalah para imam-imam besar. Iman-iman ini malah menjadi penindas politik karena mereka lah pengambil keputusan yang sebenarnya hanya untuk diri mereka sendiri. Ketika Yesus masuk ke Yerusalem, ada kepekaan. Yesus akhirnya masuk ke kota. Yesus sadar bahwa Ia harus menghadapi sistem di Yerusalem. Karena sebelumnya Yesus hanya pergi ke tempat-tempat kecil seperti Galilea.
Banyak faktor yang menyebabkan kita sulit untuk mencintai Tuhan dengan segenap hati. Firman jangan hanya didengar, jangan kita lepas dan lupakan begitu saja. Kita harus bertumbuh, menang sebagai orang Kristen. Ketika Yesus datang menghampiri kita menanyakan kota kita, apakah kita hanya menjadi orang Kristen untuk pribadi/ diri kita sendiri saja? Namun kita tidak memikirkan hal-hal spiritual yang lebih besar lagi. Tuhan memanggil kita bukan hanya untuk diri kita sendiri, tapi dalam setiap aspek dalam hidup kita.

Refleksi Pribadi:
Saya menyadari bahwa Tuhan menginginkan diri kita untuk bertumbuh imannya. Namun selain itu, kita juga harus berbuah. Sebagai orang percaya, terkadang kita lebih memikirkan diri kita sendiri. Banyak hal yang menghalangi kita untuk memberitakan Firman Tuhan. Kita malas untuk memikirkan atau bahkan melakukan hal-hal spritual dalam segala aspek kehidupan kita. Kita seolah-olah menutup mata dengan kesengsaraan yang terjadi di sekitar kita. Tuhan Yesus menginginkan kita seperti diri-Nya, melayani kepentingan banyak orang, bukan diri sendiri. Saya ingin sekali melakukan apa yang telah Yesus Kristus ajarkan. Firman Tuhan yang bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga banyak orang. Mungkin sebelumnya saya hanya menyimpan Firman Tuhan untuk diri saya sendiri, tetapi kini saya ingin bahwa Firman Tuhan juga didengarkan oleh banyak orang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RENUNGAN 4

RENUNGAN   Tempat & tanggal        : Student’s Fellowship UPH, Jumat 8 Februari 2013 Nama Pengkhotbah      : Andry Panjaitan Bahan Bacaan              : Kisah Para Rasul 13: 22, 36 Ringkasan Khotbah: Allah tidak sembarangan memilih Daud sebagai raja atas bangsa Israel. Daud merupakan orang yang berkenan di hati Tuhan. Daud melakukan kehendak Allah sampai akhir hidupnya, pribadi Daud dipilih Allah hingga akhirnya Daud menyelesaikan tugasnya di dunia. Apa yang membuat Allah berkenan kepada Daud? Nama Daud memiliki arti yaitu orang yang dikasihi Allah. Ia merupakan anak bungsu, anak Isai dari suku Yehuda. Sepanjang hidupnya, Daud memiliki 8 (delapan) orang istri. Daud juga dikenal sebagai prajurit yang gagah berani, seorang negarawan, dan merupakan raja kedua atas bangsa Israel setelah Saul. Daud juga merupakan penyair dan pemain musik, dia juga seoran...

Apa Kabar

Apa kabar?  Sebuah pertanyaan yang tak kusangka kini menjadi sulit untuk kujawab Aku yang berusaha untuk tetap terlihat kuat, namun nyatanya setengah mati untuk bertahan hidup Oh, ternyata ini rasanya kehilangan..  Aku seperti tercekik Menjadi sesak, sulit untuk bernafas Hingga hampir satu tahun berlalu, air mata terus mengalir tanpa henti Aku kesulitan untuk sekedar tidur Malam hingga pagi menjelang seperti waktu yang mencekam untukku..  Apa kabar?  Seperti sebuah tembok bagiku..  Kamu di mana saat aku ketakutan?  Kamu di mana saat aku menangis pilu?  Aku sendirian mencoba bertahan Melewati masa sulitku..  Maafkan aku, ternyata berharap lebih..  Ternyata hanya rasa kecewa bila berharap pada manusia Tak apa, memang begitu nyatanya..  Aku melihat dan merasakan perihku semakin dalam Apa kabar?  Tanyamu padaku..  Masih ingin kau tahu sungguh kabarku? 

Karena Kasih-Mu

Bapaku di Sorga.. Tuhan, aku berterima kasih sebab kasih-Mu membuatku sadar bahwa aku bisa bertahan hingga saat ini hanya karena Engkau..  Aku sesungguhnya tidak akan sanggup bertahan menjalani hidup ini, tanpa Tuhan yang menolongku.. Tuhanku.. Penderitaan yang kualami, semakin membuatku berpikir bahwa aku tidak apa-apanya Aku hanya manusia yang sangat lemah dan tidak berdaya Sungguh Tuhan.. Aku menangis setiap hari, aku bersedih setiap waktu Tetapi Engkau tetap sabar menghadapiku.. Aku tidak bisa mengandalkan kekuatan manusia Aku ingin selalu ingat bahwa Tuhanlah yang sanggup menolongku.. Hanya Tuhan yang bisa kupercaya Hanya kepada Tuhan, aku berharap.. Ketika aku sakit dan tidak berdaya Ketika kehidupan ini seolah runtuh Aku di titik ingin berhenti, hanya Tuhan yang mengerti Di saat manusia lain menghakimiku, Tuhan yang menjadi pembelaku.. Bagaimana aku bisa bertahan sendiri? Tak akan mungkin Tuhanku yang menjagaku, memelukku dengan hangat Di saat semua orang...